Senin, 22 November 2010

Eat Pray Love, Laskar Pelangi & Pencitraan Sekolah

Eat Pray Love, Laskar Pelangi & Pencitraan Sekolah

Anda seorang Guru, Kepala Sekolah atau Pejabat Dinas Pendidikan yang sedang sibuk melakukan pencitraan, membuat lembaga atau sekolah anda menjadi bagus citranya.
http://www.yogadork.com
Apa hubungannya dengan Film Eat Pray Love yang dibintangi Julia Roberts?
Film yang diproduksi oleh Paramount Pictures tersebut adalah sebuah adaptasi dari novel laris bertajuk “Eat, Pray, Love: One Woman’s Search for Everything Across Italy, India and Indonesia” karya penulis wanita Amerika, Elizabeth Gilbert.
Novel tersebut merupakan pengalaman pribadi Gilbert saat berusia 32 tahun pasca bercerai dari suaminya. Setelah menangisi perceraiannya selama berhari-hari dan gagal membina hubungan baru dengan pria lain, Gilbert akhirnya memutuskan untuk berkelana ke berbagai negara demi mencari pengalaman spiritual serta tentu saja menemukan cinta baru.
Tiga negara yang sempat dikunjungi Gilbert ketika itu adalah Italia, dimana ia menghabiskan waktu selama empat bulan di sana, kemudian berlanjut ke India selama empat bulan demi mencari ketenangan spiritual dan berakhir di Indonesia dimana akhirnya ia menemukan cintanya kembali setelah bertahun-tahun tinggal di pulau Bali.
Tak ada maksud film itu mempromosikan Bali, tetapi sejak film itu diputar di Amrik, kunjungan wisata meningkat tajam.
Film itu dibuat dengan semangat dan energi yang kuat untuk menghasilkan film yang baik dan bagus dari sisi isi dan yang terlihat (penampakkannya), bukan untuk pencitraan lokasi yang menjadi lokasi pengambilan gambarnya.
Hal yang sama terjadi dengan film Laskar Pelangi yang membuat kunjungan wisata ke daerah yang hampir tak pernah dilirik wisatawan kini jadi target kunjungan wisata banyak orang, film laskar pelangi berupaya sajikan film yang bagus dari sisi isi dan yang terlihat (penampakkannya). Mira Lesmana dan teman-teman berupaya membuat film itu bermakna diserap isinya dan bisa dinikmati secara visual oleh penontonnya.
Pencitraan Sekolah
Manajemen Sekolah harus berusaha membuat proses pendidikan di sekolahnya berkualitas dari sisi isi maupun penampakkannya dan tak perlu promosi … kabar atau berita tentang sekolah yang dikelola secara baik itu akan menyebar dari mulut ke mulut, kemudian media massa akan meliputnya dan masyarakat akan tertarik untuk menyekolahkan anknya di sekolah itu.
Ada pimpinan yang gemar menebar citra dengan menebar spanduk dimana-mana, memasang iklan di media, memberitakan kegiatan dengan membayar agar muncul di berita mass media … efeknya sebentar dan cepat mati. Karena sesungguhnya lembaga anda atau diri anda tak layak diekspos … akhirnya yang muncul adalah berita sebatas kapasitas yang pas-pasan saja.
Bekerja baik, arahkan lembaga atau sekolah anda ke arah yang baik, dari sisi isi dan penampakkannya tentu …. maka citra yang baik akan nempel pada anda … kalau anda jalankan keburukkan dan taak berpaku pada idealisme yang ada di hati kecil anda … maka berpapun biaya yang anda keluarkan untuk pencitraan, akhirnya akan terbuang percuma.
Selamat siang Pembaca … selamat membuat citra diri, lembaga atau sekolah anda, terima kasih telah berkunjung ke blog saya semoga anda dalam sehat dan sukses selalu, ini posting ke 1.302 sejak Nopember 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme